Friday, September 29, 2017
Platon :
Terdapat begitu banyak filsafat yang saling bersaing.
Bagaimana saya dapat yakin bahwa ada sesuatu yang benar?
Markesot :
Siapa bilang ada sesuatu yang benar?
Platon :
Ke situ lagikan. Mengapa kamu selalu menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lain?
Markesot :
Kamu punya kesulitan dengan hal itu?
Platon :
Saya bahkan tidak tahu mengapa saya bertanya karena beberapa hal jelas benar. Seperti satu tambah satu sama dengan dua. Itu benar, cerita usai.
Markesot :
Tetapi bagaimana anda dapat yakin?
Platon :
Karena saya adalah seorang athena yang cerdas :D
Markesot :
Itu pertanyaan lain lagi. Tetapi alasan kamu dapat yakin satu tambah satu adalah dua karena mengikuti hukum logika yang tak terbantahkan (absolut).
Markesot benar.
Mari kita mulai dengan sebuah lelucon klasik yang mengambil logika Aristoteles.
Seorang Rabbi menjalankan pengadilan di desanya. Bohim berdiri dan mengajukan masalahnya, sambil berkata, "Rabbi, Yona melewatkan domba-dombanya menyebrangi sawah saya setiap hari dan tanamanku mati karena terinjak-injak, ini tanah saya, ini tidak adil."
Rabbi itu berkata, "anda benar bohim !!!".
Tetapi kemudian Yona berdiri dan berkata " Tetapi bohim, melintasi tanahmu merupakan jalan satu-satunya menuju sumber air sehingga domba-dombanya bisa minum. Tanpanya, mereka akan mati. selama berabad-abad setiap gembala mempunyai hak jalan diatas tanah mengelilingi sumber itu, maka saya juga harus punya hak juga".
Dan Rabbi itu berkata, "Anda benar".
Pembantu perempuan, yang mendengarkan semuanya itu, berkata kepada Rabbi, "tetapi, Rabbi, keduanya tidak mungkin benar!"
Dan rabbi itu menjawab, "kamu benar!"
Pembantu perempuan itu memberi tahu sang Rabbi bahwa dia telah melanggar Hukum Non-Kontradiksi Aristoteles, yang bagi seorang rabbi tidak sejahat melanggar hukum yang melarang menginginkan pembantu perempuan tetangga, meskipun cukup dekat. Hukum Non-Kontradiksi mengatakan bahwa tidak ada suatu pun yang sekaligus dapat begitu dan sekaligus tidak begitu pada waktu yang sama.
Load disqus comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About me

M. Fahim Warseno
Penggiat dan Pembaca di bidang Filsafat-Sosial-Politik, Organisasi dan Kepemimpinan, Filsafat Ilmu Pengetahuan serta Literasi Islam., "Bohim" sapaannya, Ia bocah dari pelosok desa di pinggiran Jawa Timur. Baginya "Ilmu amaliyah, Amal Ilmiyah dan Akhlaqul Karimah", adalah visi hidup. Mari Berkawan di Sosial Media atau di Dunia nyata.
Select Category
Popular Posts
-
ALIRAN-ALIRAN DALAM EPISTEMOLOGI Epistemologi , (dari bahasa Yunani episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah caba...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakikatnya epistemologi membahas tentang pengetahuan, yang berkaitan denga...
-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Filsafat Islam tumbuh begitu pesat dibagian Timur tepatnya didaerah semenanjung Arab. P...
-
Apa itu metafisika? Dari segi etimologi, ilmu “metafisika” umumnya didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari segala sesuat...
-
John Locke adalah filosof yang berasal dari Inggris. Beliau dilahirkan di Wrington Somerst pada tanggal 29 Agustus 1632. Locke memulai tr...
Recent Posts
Makalah Filsafat Pendidikan | PLAGIARISME DALAM TEORI PENDIDIKAN EMPIRISME
PLAGIARISME DALAM TEORI PENDIDIKAN EMPIRISME BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa...
Sep 09 2018Smarttekhno.comFilsafat Nietzche | Kehendak untuk Berkuasa | Sinau Filsafat
Kali ini Sinau Filsafat akan membahas Filsafat Nietzche | Kehendak untuk Berkuasa, setidakn...
Oct 11 2017Smarttekhno.com
0 comments